Wednesday, December 2, 2009

FEP’s trip to Japan!




Hmm,, mulai dari mana ya…
Satu hal yang paling penting dari Jepang adalah MAHAL!! Sekarang ini saya ga tau harus beliin oleh-oleh apa buat temen-temen saya yang ga mungkin namanya disebutin satu persatu. Sebenernya saya ingin sekali membawakan mereka sesuatu yang benar-benar mempunyai nilai sebesar nilai mereka di hidup saya, tapi saat ini saya masih menggunakan uang orang tua saya yang harus saya hargai dan batasi penggunaannya. Mungkin saat ini sesuatu yang saya bawa belum bisa begitu membahagiakan teman-teman saya, tetapi saya menyayangi mereka melebihi semua barang-barang yang terdapat di dunia ini. Nilai mereka jauh lebih berharga dari itu semua dan saya ingin sekali mereka memahaminya..

Sejujurnya itulah masalah terberat saya saat ini. Saya ingin sekali membahagiakan orang-orang yang saya sayangi, tetapi uang menghalangi semua itu. Saya baru sadar betapa besar peranan uang didalam hidup ini..

_____________________________


Perjalanan saya ini adalah atas izin dari Allah swt melalui FEP. FEP adalah singkatan dari Fakulti Ekonomi dan Perniagaan yang merupakan tempat saya kuliah saat ini di Universiti Kebangsaan Malaysia. Saya merupakan pelajar tahun akhir yang mengambil pengkhususan pada bidang pengurusan. Saya merupakan salah satu mahasiswa yang terpilih untuk melakukan ‘Educational Trip’ ke Jepang. YIPPYY!! :)

Perjalanan kali ini selama 6 hari, tetapi waktu efektif kami disana hanya 4 hari aja, itu karena penerbangan ke Jepang memakan waktu selama 7 jam. Ini adalah perjalanan pertama saya duduk di dalam pesawat selama 7 jam. Hanya Allah yang tau apa yang akan saya lakukan nanti…*fiuuhh





Itu adalah hotel tempat kami menginap, namanya Ginza Capital Hotel. Yaaahh, yang saya lihat di internet sih bentuknya seperti itu, tapi akan kita pastikan setelah benar-benar sampai disana..:D

Sejauh ini, informasi yang saya dapat tentang biaya hidup disana sudah cukup membuat saya menghabiskan sepertiga isi tabungan saya selama kuliah ini..*sigh
Gimana enggak! Sekali makan aja bisa sampe 120rb RUPIAH! Itu sekali makan, dan kami akan makan dua kali dalam sehari (tidak termasuk makan pagi karena sudah ditanggung pihak hotel). Itu baru makan aja, kalau saya ingin membeli kaos yang dijual di universitas-universitas tempatan, harganya sekitar 240rb RUPIAH!! SAYA BISA GILA!!!

(_ _") Baiklah.. mari kita keluar dari pembicaraan yang melibatkan uang. Well, karena ini adalah bulan Desember, jadi pergantian waktu dalam sehari di Jepang adalah sangat cepat. Subuh pukul 5 pagi, maghrib pukul 4.28 sore. Bisa kebayang ga jam 4 sore udah gelap?! Untungnya suhu disana masih sekitar 10’ celcius, jadi ga begitu dingin.. tetapi kami sepertinya tidak akan bisa melihat salju, karena salju mulai turun pada pertengahan Desember. Apalagi di Tokyo jarang turun salju, jadi harapan untuk bermain salju sepertinya harus dibuang jauh-jauh dari list kegiatan di Jepang..T_T

Saya akan mengunjungi bermacam-macam universitas di Jepang, dan itu masih rahasia..hehe, saya akan menceritakannya setelah saya pulang dari Jepang bersama foto-foto yang saya ambil sendiri nanti. :)





Itu adalah Tsukiji Fish market yang ada di Jepang. Dari informasi yang saya dapat, Tsukiji Fish Market adalah tempat “biding” ikan terbesar di Jepang. Kita akan membandingkan foto yang ada di internet dengan foto yang saya ambil nanti..:D

Hmm, itu adalah beberapa tempat yang akan saya kunjungi di Jepang, semoga cerita perjalanan saya nanti lebih menarik dari cerita pasca keberangkatan ini ya..hehe

Oh ya, saya berangkat dari KLIA airport Malaysia minggu ini tgl 6 Desember jam 11 malam. Kemungkinan sampai di Narita airport Jepang pada jam 7 pagi waktu setempat. Doain ga ada apa-apa ya....




*smoooch!

Saturday, November 28, 2009

Heii, ini Idul Adha cara kami!

Kemaren itu Idul Adha yang paling gokil kya nya.. Hehe, gimana engga, saya melewati hari raya Islam yang seharusnya mengikutsertakan kambing dan sapi, tetapi itu semua saya ganti dengan Diah dan Ayu..haha, mereka adalah salah satu teman terbaikku di UKM.

Rancangan kegiatan pada hari itu tidak semua yang kami rencanakan, ada beberapa perjalanan yang kami katakan “accidental trip”. Yah, semuanya pasti saya ceritakan disini. Kegiatan mahasiswa UKM ketika ga lagi kuliah..:D

Awal cerita bermula dari selesainya shalat Id. Saya dan Diah merencanakan untuk mendatangi acara makan-makan di Sungai Tangkas. Nyumm, di sana kami mencicipi masakan anak Indo ala kita-kita..haha, itu sih nama yang saya karang sendiri barusan…:p Cukup mengenyangkan juga, tapi klo untuk remaja seperti kami yang memerlukan asupan gizi yang banyak, itu diibaratkan makanan pembukalah sebelum benar-benar menyantab main menu.

Setelah acara di Sungai Tangkas selesai, saya dan Diah merencanakan untuk pergi ke rumah Ayu di Hentian Kajang. Yaah, inilah acara pokok kami pada hari ini. Sesampainya di rumah Ayu, banyak hal yang kami lakukan disitu (mengingat ada unsur-unsur privacy, jadi cerita di rumah Ayu saya skip..) :D



Oke, kami siap untuk keluar rumah. Jadilah saya, Ayu dan Diah pergi ke rumah lain yang bisa dijadikan tempat nongkrong plus dapet makan..hehe. Berhubung Ayu merupakan preman Hentian Kajang, jadi kami mendapatkan rumah yang mantab yang menawarkan kami bermacam-macam makanan enak yang bisa kami bawa pulang juga pastinya. Pikiran mahasiswa yang jauh dari rumah memang beda.. Sampai hari ini, kami masih bisa merasakan nikmatnya masakan Ibu itu yang pastinya orang Indo juga. Benar-benar serasa makan masakan mama dirumah..:)

Pulang dari acara makan-makan yang kedua, (kali ini kami baru merasakan indahnya dunia setelah perut benar-benar terdiam) ternyata baru pukul 7, mau pulang ke asrama terlalu membosankan, ini hari yang ga biasa, ga mungkinlah kami melewatinya dengan cara yang biasa-biasa aja. Lalu kami merencanakan untuk melakukan aktifitas “tea time” pada PUKUL TUJUH. Saya merasa tea time itu bukannya ba’da Ashar ya? @_@ Apapun itu, kami tetap berniat untuk duduk menghabiskan sisa hari ini dengan cara yang tidak biasa. Tetapi semua toko tutup! Oh tidaaakk,, kami tidak tau harus pergi kemana lagi. Dan mulailah bermunculan ide-ide gila pada saat seperti ini: pergi keliling KL dengan bus Rapid tanpa melakukan apa-apa untuk menghabiskan waktu malam, mencari makan LAGI, dan pergi ke Kajang. Dari ketiga pilihan itu kami memilih ide kedua, MAKAN LAGIII, tapi sepertinya Allah punya rencana lain, tempat makan yang ingin kami datangi tutup! Akhirnya kami pergi ke Kajang yang jaraknya tidak jauh dari tempat kami berdiri waktu itu, tapi memang harus di tempuh dengan menggunakan bus mini.

Diperjalanan menuju Kajang, ternyata tiba-tiba hujan. Hanya Ayu yang sadar untuk membawa payung. Jadilah kami berhujan-hujanan ria setelah turun dari bus mini.




Walaupun niat kami untuk makan tadi gagal karena tempat makan tutup, itu tidak mematahkan niat kami untuk mencari tempat makan yang lebih oke lagi di Kajang yang pastinya terdapat bermacam-macam tempat makan. Akhirnya tempat makan yang beruntung untuk didatangi oleh kami adalah old town coffee shop. Sepanjang perjalanan kesana, banyak foto-foto yang bisa kami abadikan..;)







Bagaimana cerita kami makan disana saya rasa tidak perlu diceritakan karena foto-foto sepertinya sudah lebih dari cukup untuk menggambarkan betapa bahagianya kami ketika bertemu makanan!!





Selesai makan, ternyata masih pukul 9.30 malam. Kami masih punya waktu satu jam lagi sampai bus terakhir ke UKM datang. Akhirnya kami memutuskan untuk menunggu di bus stop saja. Ketika akhirnya rapid yang ditunggu-tunggu datang dan kami telah duduk didalamnya dengan selamat, it’s show time again! Mulailah kami berfoto-foto.. tiba-tiba abang rapid menawarkan jasanya untuk mengambilkan foto kami bertiga. Pastinya saat itu lagi lampu merah dan bus kosong, haha, rapid itu serasa kami sewa untuk kami bertiga saja..:D ni hasil fotonya..



Weww, kemarin memang hari yang melelahkan, tetapi kami memiliki banyak foto baru untuk dishare di facebook..:D

Sunday, November 15, 2009



Tuhan..
Seribu kata agung tidak cukup pantas untuk menggambarkan rasa syukurku pada Mu..

Setiap hidupku takkan berarti tanpa rahmat dariMu
Tapi kelalaian selalu membelengguku
Kehilafan selalu menyapaku
Dapatkah aku meraih pintu syurga Mu ya Allah..


Mungkinkah Engkau membukakan pintu maafMu untukku?




Tuhan,,
kini aku merenung memikirkan hidupku
jalan inikah yang terbaik untukku?

Terlalu banyak pertanyaan yg ku punya
tetapi hanya satu hal yg ku yakin
KEESAAN MU..

Jadikanlah aku sebagai salah satu hambaMu yg beruntung ya Allah
Tunjukkanlah aku jalan kebenaran Mu
sehingga kelalaian dan kehilafan itu menjadi kekuatan untuk semakin dekat padaMu

Wednesday, November 11, 2009

Antara Cinta dan Persahabatan

Seandainya aku diberi pilihan untuk memilih diantara keduanya,

Aku akan memilih keduanya

Karena keduanya memiliki arti dan nilai yang sama dalam hidupku


Cinta

Suatu ungkapan yang belum pasti keindahannya

Karena dibalik cinta,

Tersirat seribu kepahitan yang pastinya akan mengusik kedamaian jiwa..


Seorang pecinta sejati

Tatkala ikatan diundang kekecewaan

Namun ia tidak bosan menjemput setiap jiwa

Yang punya hati dan perasaan


Hakikat yg tersimpan dibalik anugrah ini

Tak terangkai dengan bicara di bibir, tak tergambar dengan lakonan

Begitu syahdunya karunia Ilahi

Yang terpancar dari hati seorang insan

Berakal, beremosi, penyayang dan berperasaan


Persahabatan,

Suatu ikatan yang lahir dari hati

Keinginan yang ikhlas,

Untuk berbagi tangis, tawa, kasih sayang, serta keakraban


Sesungguhnya, sahabat adalah tempat berbicara setulusnya

Tentang impian, dan pengertian hidup ini


Persahabatan yang murni dan suci

Adalah sebuah perhubungan disulami dengan benang kejujuran

Diwarnai dengan keihklasan

Dicurahi dengan kasih sejati

Sekiranya menjadi gunting dalam lipatan

Robohlah tembok keluhuran sebuah persahabatan


Teman yang budiman, mengertilah maksudku ini

Sesungguhnya apa yang tersimpul di hati kecilku

Sejak perkenalan kita


Kita bina tugu persahabatan dengan dipagari besi kedewasaan

Yang teguh berdiri megah di halaman hati kita

Tak tumbang dengan rintangan


Hanya satu pintaku

Agar kau senantiasa mengingatku..


Created by deenlin*crafts

Edited by vivirna

Suported by MamMu

Saturday, October 10, 2009

There's such a stuff!

The old me back in!..
Ga tau kenapa gini lagi. Saya rasa ini akibat satu semester tinggal sendiri. Semakin individualis. Mungkin saya bukan orang yang ingin tau tentang orang lain, tapi saya selalu belajar untuk memperbaiki itu. Saya sadar akan kekurangan saya ini. Tapi tiba-tiba perasaan yang membuat saya membenci manusia, kembali lagi. Saat ini yang bisa saya ungkapkan dengan kata-kata ialah saya ingin sendiri. Meninggalkan smua orang adalah yang terbaik daripada membiarkan mereka melihat saya yang mulai menyerupai alien!

God, can I fix this shit?!
Saya tidak pernah berharap orang-orang akan mengerti saya, karena itu tidak akan mungkin. Saya tidak pernah bisa menemukan kata-kata yang sesuai untuk ungkapkan itu smua. Mengharapkan mereka mengerti dan memahami smuanya secara alami? Tidak akan mungkin bisa! Saya saja terlalu sulit menggambarkan itu, apalagi orang-orang yang (maaf, menurut saya) ingin mencoba perduli tanpa menggunakan rasa empati mereka, itu sia-sia.

Dulu saya selalu berfikir untuk tidak akan pernah tergantung kepada orang lain. Tapi kenapa ketika saya diberi kesempatan untuk sendiri, saya malah memerlukan orang lain?

Friday, October 9, 2009

Am I deserve?

Smua dimulai dari my 'bad habit'..

Ternyata ga smua 'bad habit' mendatangkan kerugian..
Kali ini smuanya bikin idup saya jadi berubah. Banyak yang berubah. Awalnya saya tidak pernah berfikir akan meninggalkan smua kebiasaan itu, tapi sesuatu, atau lebih tepatnya sesuatu yang dikatakan oleh seseorang bisa merubahnya. Smua orang memang punya alasan tersendiri untuk memilih jalan yang ingin mereka lalui, tapi jalanku perlu ada sedikit campurtangan orang lain sehingga ia bisa lebih bermakna dan terarah.

Saya tidak pernah berfikir untuk merusak sesuatu yang telah dibina, sedikitpun tidak pernah terlintas. Saya hanya menjalani apa yang saya rasakan.. Just let it flow

Sekarang ini saya belum bisa menjelaskan bagaimana perkataan yang sesuai untuk menggambarkan itu smua. Tapi yang pasti adalah, saya hanya ingin terus begini, karena ini lebih dari cukup dan saya bisa bahagia dengan ini smua. Tidak ada yg akan disakiti ataupun tersakiti.

-______________-


Kadang saya teringat tentang tulisan saya yang mengatakan bahwa tidak ada yang abadi si dunia ini, smua pasti berakhir dan saya tidak begitu percaya tentang kewujudan cinta sejati karena hasil penglihatan saya selama saya hidup 20 tahun, tidak ada cinta yang bisa membuat saya begitu teruja (ejeeehhh...).

Kenyataan itu membuat saya takut untuk memulai lagi. Karena sebuah akhir pasti akan menyakiti yang lain, dan saya tidak ingin itu terjadi lagi....

Monday, August 10, 2009

10 things guys wish girls knew - Shocking!

It's fun to talk about boys. Boys with gorgeous eyes, groovy hair, cute smiles and ripped stomach muscles, Aww, yeah! But what do they say when they talk about you?

In hopes of helping girls better understand the PS2 gender--without reverting to that tired, old "inside a guy's mind" cliche--we surveyed 150 guys about a way worthy topic: you! What do guys wish you knew? We asked dozens of boys, from the oh-so sweet geeks to the campus gods, what exactly do they want you to be down with when it comes to boy-girl relations. The next few pages are full of surprising stuff most of the dudes in our survey agree on and want to share with you. We'll be waiting for you to voice your opinions regarding these boy-isms at www.girlslife.com, so feel free to take notes.

1 Calling you on the phone does not mean what you think it means.

"Please, tell me why a girl thinks calling her equals I want her to be my girlfriend," says Mikey. Blunt, but we like blunt. Mikey is in the majority when it comes to romancing the phone. Nearly every guy we talked to says he feels tons of pressure from girls when it comes to the telephone. "It's like calling a girl means I'm admitting I like her, but that's not what's up," explains Mikey. "It's more like I'm calling because I might like her. I hate calling because the next day the girl acts like she owns me. Or, if she's shy, suddenly she can barely talk to me because she's scared. It's stupid."

Knowledge is power You know you're hung up on the phone if, when a guy calls, you think you have some kind of romantic upper hand. "I'm just calling because you're cute or nice or whatever," says Jordan. "If you treat me like I'm a dog just because I think you're cool enough to dial up, then you're a b-word." In other words, for a guy, it's just a phone call, not a confession of undying love. Hel-lo?

2 You are much prettier without all that makeup.

Judging from our survey, boys can't stand makeup. In fact, it seems they can't complain about it enough. Sure, they all like pretty girls, but they also have a problem with a face that looks full-on painted. And what looks painted to a guy is far less than what you might think.

"Why do girls think they need to have so much crap on their faces?" asks Billy. "Girls at my school wear all this black crap on their eyes, and their lips are, like, thick with brown goop. It's ugly. Do they really think that will get them a guy?"

Don't think we didn't set Billy straight about one thing: Not all girls apply makeup to "get them a guy." Still, it's true that lots of girls get all dolled up so they'll be attractive to the opposite sex. But the makeup thing... It's more fun than anything. Right, girls?

Knowledge is power The hated for cosmetics is no joke. One dude even tided his survey "Rodeo Clowns." Could natural-looking makeup be the best date makeup? If being hot to guys is your goal, remember that. Otherwise, it's your choice if you want to apply enough purple mascara to impair your vision. Go for it.

3 When you act spazzy and giggly, ifs seriously embarrassing.

"What is up with girls hopping up and down when they're happy about something?" asks Pete. "A girl definitely invented the word 'yay!' because no guy I know has ever used it." Are you guilty of doing the Gily Woo-hoo! dance? It's a combo of baby claps and bobbing on your toes while emitting high-pitched squeals of delight. This all in reaction to, say, seeing the slide projector set up upon entering French class.

What's the big deal? "I really do want to know why are girls so excited about normal stuff," says Pete. "Every other thing, it's like, 'Ohmigosh! No way!"'

Knowledge is power Colin, a self-described shy boy, has something interesting to say: "I think girls like attention, and being excited about something makes people look and wonder what she's so happy about." Good theory.

Arnie, a jokester, has a theory of his own: "I think girls are just different. You're raised to let your feelings out, even if they're bad. I've never seen a guy friend cry, but I've seen a chick fall apart because some dude she liked didn't pick her for his volleyball team in phys ed. That's dumb."

We're not here to tell you how to act. Just tuck it in the back of your mind that all the boys we surveyed agree that girls could mellow out a little. Let's have a round of baby-claps for that, please.

4 Gossiping, whispering and writing notes makes y on look beyond shallow.

"Girls are always passing notes around in class, and it's just so friggin' dumb," says Joey. "Or they'll look right at me, then whisper to each other and laugh. Do they want me to think they're talking about me? 'Cause I do. And if it's really true and they are talking about me, then that's just lame."

Rude is the word, actually, Joey. Whispering, especially with the cupped hand at your girl's ear, is just so third grade. And gossip? "When I hear one girl talk trash about another girl, it's like I can't believe it," says Dominick, "like I'm in a bad movie about how mean girls are. If I heard my friends were talking about me like that, I'd transfer schools."
Knowledge is power People talk about other people. That's life. But there is a big difference between gossip and character assassinations. Not to mention, it's bad form to let anyone believe you're saying negative things about him. So, sorry to get all motherly on you, but if you absolutely must exchange information, be cool about the notes and discreet about the whispering. Oh, and do be sure that the "information" isn't going to hurt someone's feelings, OK?

5 Boys worry about what you think of their hair, skin, weight and clothes.

"My best friend is a girl, and the other day she said my hair looks exactly the same every single day," says Luis. "I couldn't believe it because some days my hair is jacked up." For the record, Luis is a cutie with great hair.

A recent nationally televised newsmagazine show had a big story about how men are the new vanity victims, and how they stress on their looks as much or more than women. But, if a guy suffers vanity, he doesn't talk about it--at least, not to girls and not as much as girls.
What we know: Guys totally think about their appearance even if they don't say it out loud. "I bad to ask my mom to take me to the dermatologist because I was breaking out on my cheeks and back," says Jay. "I couldn't stand it."

His friend Robert has a different issue: "Girls like guys with good bodies but, when I try to get six-pack abs, it never works. I just feel like I have a spare tire all the time."

Knowledge is power If you could get a view of Robert, you would tell him what we told him: He's out of his mind--the boy is a total babe! But here he is trippin' on his gut. Moral of the story? Boys have self-image issues, too. Isn't it a relief to know that?

6 PMS is no excuse to he mean.

"I know girls get weird at 'that time of the month,' but I don't get why they have to act like I'm their worst enemy," confides Sean. "Sometimes, my sister acts like she wishes I were dead because I won't give her the remote control, but all that's going on is she's PMSing. Screaming at me and freaking out on me isn't right."

We know what you're thinking: Boys just don't understand what it feels like to wake up with serious cramps and have to get up from that warm bed at 6 a.m. to put on tight jeans over a bloated belly so you can go do fractionals in homeroom. So, yeah, we feel your pain--and we really mean feel it. But that's the point: Boys don't.

Knowledge is power So, you're pained? Look, face it--the hormones that go with menstruating affect moods and, yeah, sometimes make a girl mean as a hungry dog. But barking at a boy because you don't feel well? Just deal the best you can by taking care of yourself. This includes not totally indulging in caffeine, sugar or greasy foods--all three aggravate physical and emotional symptoms. Get plenty of sleep, drink loads of water, and take lots of warm baths--yes, even in the afternoon when you get home from school. Soaking in bubbles while daydreaming is an on-your-period girl's best friend.

We're not saying you should become a menstrual recluse just because you're wearing a maxi-pad. But sometimes maybe it is better to bow out of a social opp if you're really not up to it. What's the point of going to the party if you're not gonna have a good time? Oh, and if you do snap at your boy for no other reason than those nasty hormonal intrusions, a short, simple apology ("Sorry--I was in a bad state of mind yesterday") could go a long way. No lengthy, drawn-out explanations necessary. He'll never fully understand, so don't even try.
7 Talking about your "big" butt is so boring.

"If there's one thing I can't stand, it's when a girl asks me if she looks fat," says Stephen. "For one thing, I don't know if you're fat. For another thing, shut up." Ooh, Stephen is feisty, but a lot of the boys echo his sentiment.

Boys do not want to listen to a girl's insecurities about her body. True, some guys have issues with what a girl weighs, but they all have different tastes when it comes to the feminine physique. Some guys like booties like Jennifer Lopez's. Other guys like their girls thin as a fence post. Who cares? You are what you are, so talking about your body is about as interesting as studying the Dead Sea.

Knowledge is power Whether you're questioning a guy friend for his honest opinion or fishing for a compliment from a guy you like, asking about your body is a no-win situation. You're just putting the guy on the spot. And, guess what--if a boy likes you, he likes you for the way you are right now, this second. A shy boy named Paul says it awesome; "Girls' bodies are an endless mystery to me. I think you're all beautiful." Ah.

8 Tight clothes look uncomfortable, cheap, and sort of desperate and insecure.

"My sister complains that boys always stare at her boobs, but she wears tight shirts that totally show off her boobs," says Chad. "I'm confused."

Chad, nice boy, you should be confused. Fashion is stupid. If MTV execs dressed the world, the official girl wardrobe would be a tireless supply of all-occasion bikini tops, mini skirts and thongs. But the too-much-skin fashions can be, well, bimbo.

"I like the way my last girlfriend dressed," says Miguel. "She wore some stuff that showed off her great athletic body, but it wasn't like all hanging Out. Sometimes she wore baggy pants and just a little of her belly showed. Or sometimes, if she wore those tight jeans girls always wear, she wouldn't have her boobs all out."

In other words, Miguel's ex struck a balance between teen fashion's obsession with skimpiness and some actual good taste. Just a peek of a shoulder exposed in a side-cut shirt can be fabulously glamorous. You can take your best assets and display them gracefully. You have s great, flat belly? Then, if you must share it with the world, wear a midriff paired with a full-length denim skirt. Want to show off those great legs? Go with the mini skirt, but save the midriff fox another day.

Knowledge is power "I think girls gel mixed up because of how people dress on TV," says Matthew. "Showing a lot of skin in super-tight clothes just says to everyone, 'Please look at me!' If you need to wear those kinds of clothes, you're obviously not confident."

If you find Christina Aguilera garb cute, just know that popstars have lots of perks--one of which is wearing costumes. However "street" they look, these duds are designed for performing. If you copy Christina's skin-tillating take on everyday clothes, you give off a very definite vibe that's all about exposure and "look at my bod" exhibitionism. Is that really what you want? Think of it this way: If you overheard a boy say about you, "I want to go out with her because she has great cleavage and I can see part of her butt every day in her short shorts," would you be offended or flattered? Hint: Be offended!
9 Most boys are looking for the right girl.

Daniel puts it so eloquently: "I would love to find a girl who's cool and doesn't act like such a girl." We're not sure what acting like a girl leans, but it could have something to do with much of what's been addressed right here in this article.

Whatever his logic, Daniel is not the only boy looking for a girl to like! Don't believe it? "I'm sick of everyone acting like boys aren't as mature as girls," says D.B. "It's just that we also think about other stuff. If it happens, it happens, but I'm not going to talk to my friends on the phone about girls every day."

D.B.'s friend Raymond has another, um, interesting point: "So many girls at my school are hot, but me and my friends just wait for them to figure out who they want because that's what girls seem to do at my school. It's like they're all spazzed out about finding a boyfriend all the time. We just have to wait and see who they act dumb around because that means she likes you." Wanna slap Ray? Take a number.

Knowledge is power One thing that is abundantly clear is that boys think girls are way too into finding a BF. As Eric says, "Do girls want any guy or the right guy?" Sending signals is good because some boys are shy just as some girls are shy. But check to see if you and your girls are overdoing it. Do you constantly discuss guys? Is who-likes-who the topic du jour, every jour? If so, pull back a bit, at least around the guys. This way they'll be able to see what's really important to you: makeup (kidding!).

10 If you like him, just tell him.

There was one major statement that kept popping up on our surveys: "Girls should not flirt and act like they like me, and then later ignore me." Maybe the flirting thing is to girls what the phone is to boys: You're just flirting to feel him out, and it doesn't have to mean anything heavy. We get that.

But for guys, if you're smiling and being nice to him, well, then you want him for a boyfriend. At least, that's how many of the surveyed boys see it. "There is a big difference between just being cool and flirting," says James. "I can tell if a girl is just talking to me or if she likes me." Maybe. Maybe not.

By that logic, when you want to make friends with a boy, striking up a random convo could be misinterpreted as major flirting. So what is the safe middle ground? "If you like me, just tell me. If you don't, say you're not into me like that," says Ray.

Knowledge is power OK, just telling a guy you like him isn't as easy as it sounds. But all the guys agreed on this one, which means it should work. Courage to be honest? You can do it.

COPYRIGHT 2003 Monarch Avalon, Inc.
COPYRIGHT 2003 Gale Group

Thursday, June 18, 2009

Aku tulis..

3:18 pm

Di mulai dari sebuah niat aku menulis nya, walaupun di ujung jemariku masih hampa akan rangkaian kata. Ingin ku tulis sebuah karya agung yang dapat memberi inspirasi, ntah apa itu. Tapi sesaat kemudian, ku sadari, aku lah yg memerlukan inspirasi itu, untuk hidup, untuk bertahan..

Tanpa tau apakah tulisan-tulisan ku selama ini berguna, aku terus menulis. Aku ingin menyalurkan semua nya tanpa sekatan dan halangan, tapi ku tau tidak mudah. Beberapa hal harus di pertimbangkan.

Hitam dan putih,
hidup itu tidak sejelas itu. Ia memiliki warna kelabu dan gabungan beberapa warna yang lain. Saat ini aku duduk sambil berfikir apa rangkaian kata selanjutnya yang ingin ku tulis, agar bisa ku sampai kan maksud fikiran ku kepada semua orang, agar tulisan ku menjadi sesuatu yang berarti.

Menulis itu adalah sesuatu yang menyenangkan jika kita memulainya dari rasa suka. Ini adalah awal yang baik untuk meneruskan tulisan kepada sesuatu yang lebih serius. Kadang-kadang kita memerlukan data-data konkrit untuk memperkuat tulisan kita. Beberapa ilustrasi juga diperlukan untuk menarik perhatian (jika tujuan menulis memang untuk dipublikasikan kepada orang ramai). Sehingga pada akhir nya semua orang menunggu tulisan-tulisan kita selanjutnya..

Itu lah yang dikatakan penulis yang berhasil..

Thursday, June 11, 2009

Wanita itu (part 4)

Kepindahan wanita itu keluar kota selepas ia mengetahui tentang kehancuran keluarga nya, membuat wanita itu semakin terpuruk dengan kesendirian nya. Ia seakan telah membangun dunia nya sendiri ditengah keramaian yang mengelilinginya. Tidak jarang ia mendapati dirinya dekat dengan pria lain, tapi ia terlalu takut untuk membina sebuah hubungan. Baginya tidak ada sesuatu hal pun yang dapat bertahan selamanya.
Wanita itu semakin menikmati kesendirian nya setelah beberapa tahun berlalu. Ia mulai terbiasa dengan semuanya. Ia juga telah mendapatkan pekerjaan sebagai editor disebuah majalah ibukota. Pekerjaan nya telah menenggelamkan nya pada kesibukan yang tidak ada habisnya. Ia mulai melupakan kesendirian nya, kebutuhan nya akan kasih sayang.
Suatu hari wanita itu mendapati dirinya telah dekat dengan seorang pria, tanpa tau kapan ia memulai kedekatan itu, semua terjadi diluar kendali nya. Semakin hari ia menyadari bahwa ia merasakan sesuatu yang ditakutkan nya. Tapi wanita itu terus membiarkan dirinya larut dalam keadaan itu. Ia mulai memberanikan diri untuk membuka diri, mengenal orang lain. Wanita itu berfikir mungkin inilah saatnya ia memulai hidupnya.
Semua terasa indah dan berbeda, di luar dugaan. Ternyata membina sebuah hubungan tidak seburuk bayangan nya. Ia mulai membuka diri terhadap pria itu. Semua berjalan dengan sangat perlahan. Wanita itu tidak ingin merusak keindahan yang mereka jalani.
(bersambung)

Wednesday, June 10, 2009

Wanita itu (part 3)

Wanita itu terdiam sesaat, ia tidak tau bagaimana harus bersikap. Ia hilang kata. Saat ini wanita itu dan adiknya hanya duduk terdiam tanpa tau bagaimana melanjutkan pembicaraan mereka. Kemudian wanita itu berkata "dari mana kamu mengetahui hal ini", ternyata si kucil adik nya tidak sengaja menemukan dokumen yang menyatakan bahwa orang tua mereka telah berpisah 5 tahun yang lalu. Ternyata semua yang dijalaninya selama 5 tahun hanyalah kepura-puraan dua orang yang difikirnya adalah orang tua yang paling sempurna di dunia ini. Si kucil bertanya kenapa ia tidak di beritahu lebih awal tentang hal ini. Semua orang tidak ingin menghancurkan kebahagiaan si kucil, mereka tidak ingin membuat kucil sedih. Si kucil tiba-tiba menangis sekuat-kuatnya. Wanita itu bingung, si kucil meraung, ia sedih bukan karena baru mengetahui tentang kenyataan yang menyakitkan itu, ia menangis karena terluka melihat kakak nya merasakan penderitaan itu sendiri, selama 7 tahun wanita itu menyimpan deritanya sendiri.

7 tahun yang lalu, wanita itu lah yang menyadari keretakan yang terjadi di keluarga mereka. Ia telah merasakan bahwa kali ini semua nya tidak seperti biasa, tidak akan ada suatu penyelesaian yang menyenangkan. Dan ternyata, dua tahun kemudian orang tua mereka berpisah, hanya wanita itu yang mengetahui kenytaan pahit itu. Orang tua mereka memutuskan untuk tetap terlihan baik-baik saja di depan semua orang. Hanya wanita itu yang tau, itu keputusan mereka bertiga. Tidak merusak kebahagiaan si kucil, tapi menghancurkan jiwa wanita itu.

Selama ini wanita itu terlihat sangat kuat, sangat tabah, itulah sebabnya kedua orang tuanya membebankan semuanya kepada wanita itu. Mereka seperti tidak pernah berfikir bahwa wanita itu juga memiliki perasaan yang lemah, yang juga menginginkan kebahgiaan, kasih sayang, tapi semua itu seperti sesuatu yang sia-sia jika ia mengharapkan nya.

Setahun setelah perpisahan kedua orang tuanya, wanita itu memutuskan untuk pindah keluar kota, memulai hidup baru nya dengan kesendirian, setidaknya ia jauh dari kepura-puraan. Wanita itu hanya pulang ketika hari kemenangan tiba dan tahun baru. Ia tidak ingin mengurangkan kebahagiaan yang dimiliki adik nya, setidaknya hanya itu kebahagiaan yang dia punya, kebahagiaan si kucil..

(bersambung)

Tuesday, June 9, 2009

Wanita itu (part 2)

Hari itu ia bertemu dengan adik nya..

Kebahagiaan yang ia rasakan hanya sesaat. Ia kembali teringat akan alasan nya kembali pulang. Wanita itu tidak pernah menyukai kepulangan nya, itu terjadi sebelum masalah demi masalah terjadi di sana.
Tiba-tiba masa lalu kembali terulang dibenaknya. Wanita itu teringat akan tawa terakhir yang ia lepaskan beberapa tahun yang lalu, terasa indah, terasa damai. Tapi itu hanya masa lalu, ia malah hampir lupa bagaimana perasaan nya ketika tertawa, ketika bahagia. Saat ini ia tidak pernah lagi memaksakan diri nya untuk tertawa, itu hanya akan semakin memperlihatkan kepalsuan yang selalu ia tutupi.
Wanita itu tidak ingin tinggal dirumah nya. Ia meminta adik nya mengantarnya ketempat lain, dimana tidak ada kepura-puraan dan penghianatan. Maka mereka pergi ketempat seorang teman. Setelah ia memasukkan barang terakhirnya kedalam lemari, wanita itu duduk tepat di depan adiknya yang tersandar lemas, kecewa..
"Kapan kamu mengetahui hal ini sayang?", tanya wanita itu kepada adiknya. Ia tidak menyangka adik nya akan mengetahui kenyataan itu pada saat yang tidak tepat. Satu minggu lagi adik nya akan mengikuti ujian kemasukan kuliah. Wanita itu tidak sanggup melihat kesedihan yang dipancarkan dari wajah mungil adiknya. Ingin sekali ia memindahkan beban itu kepada dirinya, hanya diri nya.
Adiknya yang mulai mengeluarkan setitik kesedihan disudut matanya mulai menceritakan segalanya. Si kucil yang selalu ia manja telah mengetahui kepura-puraan yang selama 7 tahun ditutupi oleh semua orang disekelilingnya. Keluarga mereka tidak pernah baik-baik saja..
(bersambung)

Monday, June 8, 2009

Wanita itu (part 1)

Pagi ini wanita itu membuka matanya

Dihirupnya udara pagi yang menitikkan setetes embun segar. "Apa rencana ku hari ini", fikirnya. Tanpa tau apa rancangan nya hari ini, ia mulai mengeluarkan sebatang rokok yang menemani pagi nya. Seperti biasa, pagi ini ia duduk dimeja kerjanya sambil membuka email baru dari teman-teman nya. Satu hal mengejutkan nya dipagi itu, sebuah email dari adiknya. Perlahan ia mencerna isi email tersebut, berhenti pada akhir tiap-tiap paraghraph, membaca ulang dan kemudian menarik nafas panjang. Kenapa ia harus membaca email seperti ini dipagi hari. Sebatang lagi rokok menggantung dijari mungilnya. Ia harus pulang. Hal yang paling ditakutkan nya terjadi.. akhirnya..
Dibandara,
wanita itu dengan kaki bergetar tidak sabar menunggu keberangkatan pesawatnya. Semua ia tinggalkan. Ia tidak tau kepada siapa ia bisa meluahkan kepenatan yang bersarang di dada nya. Selama ini ia bisa melewati semua nya sendiri, tapi kali ini terlalu berat, terlalu pahit. Paggilan di speaker menandakan bahwa pesawat yang ia tumpangi siap berangkat. Dengan tergesa-gesa ia manaiki pesawat, ia tau itu tidak ada gunanya, tapi ia terlalu panik untuk bersikap tenang.
Pesawat tiba di tujuan nya.
Sesaat ia menikmati nuansa baru ditanah kelahirannya. Aroma itu, desiran angin, semua masih sama seperti saat ia tinggalkan dulu. Ia kembali tersadar lalu bergegas meninggalkan bandara. Mencari adiknya yang telah menunggu nya diluar pintu. Mereka melepas rindu yang telah bertahun-tahun tersekat oleh jarak yang tidak bisa mereka tepiskan.
(bersambung)

Sunday, June 7, 2009

Aku Tulis...
Sebuah niat berpenakan kebahagiaan

Aku Tulis..
Pengharapan beralaskan kasih sayang

Hitam, putih, merah,biru
berbagai warna ku gunakan

Apapun itu,
ia hanya akan menjadi sebuah tulisan
bukan kenyataan

Aku tidak bisa merubah apapun
Begitu juga dengan warna pelangi
Ia akan tetap seperti itu

Aku Tulis..
Apapun yang aku fikirkan saat ini
Tiada..

Bukan hampa, bukan kosong, tapi kabur

Ku terbaring disudut batas khayalku
Tersadar tanpa tau apa itu

Dan yang ku tau,
hanya Aku

Thursday, May 28, 2009

280509

hmm, hari ini cerah
semalem ujan
dan sekarang cuma mau nulis sesuatu yg ringan aja..
Klo ga salah sih sekarang tanggal 28 Mei,
apa ya yg udah saya dapat sebulan ini? Refresing? lebih dari cukup kya nya. Belajar? hmm, itu tuh yang harus diperdalam, klo mood nya lagi bagus sih pengennya ga mau berenti, tapi untuk memulai mmg selalu lebih susah dari pada ngejalanin nya.. hahaha
Kegiatan? tiap hari ada aja sih, apa lagi sekarang pengurus konvo, selalu ada aja yang harus di buat, tapi memang dasar rena nya aja yang bandel, haha.. kya nya perkembangan program under rena masih stuck niii, ga tau deh gimana-gimananya. Mid sem, masih tanggal 6 ini, haha, enteng kalee mikirnya, tapi kata-kata rena disini ga seringan apa yang rena pikirin. Klo digambarin sih kira-kira pikiran rena gambar abstrak yang bentuk benang kusut warna item di atas kanvas..hihihii
Mo mikirin cowo, hmmm, boleh kali yah kita bahas dikiiiitt...
topik kali ini: co/lelaki/man/guy/boy/u... huahahaha
Klo dipikir-pikir sih sekarang kisah rena yang satu ini udah berwarna warni. Banyak yang bisa diceritain klo di bandingin ma 5 bulan yang lalu.. yaaa, smua nya mulai dari awal tahun 2009 ini kurang lebih.
Sebelum,
Rena ga bisa lepas ma satu co ini, ga tau kenapa susah aja ngelupain nya. Ya emang ga salah sih klo rena susah buat lupanya, dia udah nemenin hapir keseluruhan idup rena waktu SMA, smua juga banyak yang pertama kali rena jalanin ma dia. Gila-gilaan, marah, sedih, takut, kecewa, bahagia, yaaah, gitu lah.. Perasaan kya gitu mungkin bukan yang pertama, tapi perjalanan sepanjang itu adalah yang pertama rena rasain.
Sampe kemudian rena sadar, banyak tanda-tanda yang nunjukin klo kya nya rena ga bisa terus maksain smua nya. Kita susah nyatu, kita susah untuk dekat. Ada aja masalah, ada aja cobaan. Saya nganggap itu tanda untuk bikin smuanya slsai tanpa harus kecewa lebih dalam lagi.
Cinta? iya lah pasti, Saya terlalu cinta dan sayang sampe bisa ngejalanin smua nya selama itu. Tapi saya sadar, untuk apa mempertahankan sesuatu yang sulit untuk dijalanin..
5 bulan belakangan,
Sebenernya sih saya udah pernah punya perasaan kya gini sebelumnya.. (kita cerita co yang lain lagi yah). tapi saya sempat nyerah dan bertekat buat ngelupain perasaan saya ini, saya mengekspresikannya dari gambar profile facebook saya. dari musim gelap yang nandain saya bener-bener kecewa karena perasaan saya harus secepat itu selesai, musim gugur yang nadain saya mulai pulih, sampe balik lagi ke spring..
Kenapa saya nyerah secepat itu? ada beberapa alesan kuat yang bikin saya ngerasa sia-sia klo saya nerusin smua nya, makanya saya langsung nyerah. Untuk apa berharap dengan sesuatu yang memang ga akan mungkin saya dapat.
Tapi tiba-tiba dia muncul, orang yang sama, orang yang rena pikir ga bisa rena raih, dia datang tanpa harus rena cari.. rena masih inget gimana deg-degan nya rena waktu itu. Tapi pikiran sblum nya muncul lagi, pikiran yang buat rena mikir klo dia ga mungkin. Saya coba biasa aja waktu itu, sebiasa mungkin bersikap normal. Tapi kenapa kami semakin dekat, kenapa rena semudah itu luluh lagi..
Sekarang,
Saya ga tau harus nulis apa..
bahagia? kya nya ga tepat
kecewa? rasanya bukan itu
rena ga mau ngerasain apa2. rasanya ada yang tersekat
seseorang muncul lagi, disaat saya udah ga percaya lagi ma cinta, disaat saya udah sulit mencoba lagi. mungkin tiap orang ga mau disamain, tapi rasa yang dijalanin pasti kurang lebih sama aja. exited, bahagia, datar, sampe akhirnya udah ga ada yang pengen diketahui lagi, dan.. slesai.
itu kan sirkulasi nya?
soon,
cuma bisa ngeliat gimana dunia ini membawa saya. akankah smua rencana yang telah saya susun terjadi,
Paling ga cuma itu tujuan saya, make all plans go in their way..
atau smua nya sia-sia.
kemudian, saya hidup normal lagi, dengan teman-teman saya
berbagi, bersama, tanpa ada yang berakhir atau tersakiti..

Wednesday, May 6, 2009

KITA

Kadang kita tidak pernah mensyukuri kepunyaan yang ada di diri kita

Hidup, Ayah, Ibu, Kakak, Adik, Teman-Teman

Kalau kita fikirkan lebih dalam, tanpa mereka hidup kita tidak akan ada artinya, kosong.

Saya ingin membahasnya lebih detail lagi





Hidup
Ini adalah diri kita, semua yang kita jalani, semua tentang jalan yang kita pilih. Kadang-kadang manusia bingung kemana jalan hidup yang harus mereka tempuh, walaupun dia telah memiliki hidup yang sempurna. Itulah guna agama. Sebuah kata yang dapat merubah pola pikir kita menjadi sebuah kesempatan yang sangat berharga. Kita dituntut untuk selalu menyeimbangkan iman dengan duniawi, itu adalah hal yang sulit jika kita tidak terlatih untuk membiasakannya. Kebanyakan manusia lebih memilih sisi duniawi mereka. Kadang saya berfikir, apa yang mereka kejar di dunia yang tidak akan pernah habisnya ini, dunia hanya menawarkan kebahagiaan yang hampa, akan habis begitu saja atau tidak akan pernah bisa kita genggam seutuh nya. Materi, kebahagiaan, penderitaan, cinta, itu hanya hiasan yang diberikan Tuhan sebelum kita menghadapNya.

Hidup ini mudah, jika kita berpikir demikian, begitu juga sebaliknya. Kadang kita terlalu bersemangat untuk mendapatkan yang kita mau tanpa berpikir bahwa hal itu belum tentu pantas untuk diberi penekanan atau usaha sebesar itu. Kita harus menganalisanya, kita harus melihat sejauh mana potensi sebuah tujuan untuk hidup kita. Penting kah itu? Perlukah itu? Pantaskah itu?








Keluarga
Sebuah kata yang apabila terlintas dipikiran kita akan tergambarkan sosok seorang ayah, ibu, dengan anak-anak mereka. Apa yang kita harapkan dari sebuah keluarga? Kita menginginkan sebuah keluarga yang bahagia, baik itu keluarga yang telah ditakdirkan menjadi kepunyaan kita, ataupun keluarga yang akan kita bina di kemudian hari. Hal yang kedua ini merupakan pilihan. Lagi-lagi kita dihadapkan pada sebuah pilihan. Kita diberi kesempatan oleh Tuhan untuk membentuk keluarga seperti keinginan kita, keluarga yang mungkin lebih baik dari keluarga yang kita miliki saat ini, walaupun itu tidak akan bisa tergantikan, tetapi setiap orang selalu memiliki impian tentang keluarga mereka masing-masing.

Setiap individu memiliki persepsi tersendiri tentang bagaimana mereka akan memilih kemudian menjalani kehidupan sebuah keluarga. Kedewasaan diperlukan saat ini, dimana kita dituntut untuk bertanggung jawab terhadap keluarga yang kita bina. Cinta saja tidak cukup untuk membina sebuah keluarga. Pernah kah kita berpikir bahwa beberapa keluarga bisa hidup dan bahagia dalam keluarga mereka tanpa ada rasa cinta di awal pembentukan sebuah keluarga? Saya berpikir mereka adalah orang-orang yang hebat. Mereka bisa menumbuhkan cinta, tanggung jawab, dan menjalaninya dengan ikhlas tanpa harus mengawali semuanya dengan kata cinta. Mereka adalah orang-orang yang berpikir bagaimana seharusnya sebuah keluarga. (Dalam hal ini saya mengambil contoh keluarga yang bahagia tentunya). Mereka hanya mengawali sebuah ikatan itu dengan rasa hormat dan percaya untuk dapat saling membahagiakan. Saya rasa itu lebih baik dari cinta. Sebuah kata yang selalu diagung-angungkan oleh kebanyakan orang tanpa tau bagaimana mengaplikasikannya dalam membangun sebuah keluarga. Seperti yang pernah saya tulis sebelumnya, hidup itu adalah untuk melihat orang lain bahagia dengan apa yang kita lakukan, dan juga melihat keberhasilan seseorang dari usaha yang kita bangun. Cinta sejati tidak saya masukkan dalam tujuan hidup saya. Ini adalah diri saya, ini adalah yang saya pikirkan.





Teman
Mereka adalah orang-orang yang membantu pembentukan kepribadian kita. Dan ini juga merupakan sebuah pilihan. Seorang teman adalah cerminan bagaimana diri kita. Kita tidak akan bisa dekat dengan orang yang memiliki jalan pikiran yang bertentangan dengan prinsip hidup kita. Tanpa kita sadari, mereka adalah orang-orang yang selalu ada pada saat kita jatuh, dan kebanyakan orang-orang memerlukan teman pada saat seperti ini. Apakah pernah kita berpikir seorang pacar akan menggantikan tempat teman yang telah lama melalui hidupnya bersama kita. Tanpa kita sadari, kita meninggalkan mereka karena tertipu dengan kebahagiaan sesaat yang kita bayangkan dengan seorang pacar. Tapi itu adalah manusiawi, semua orang seperti itu, walaupun beberapa orang menyangkalnya dengan mengatakan "teman adalah prioritas nomor satu". Bullshit! Begitu mereka mendapatkan pacar, apakah kata-kata itu masih berlaku di diri mereka?
Tapi seorang teman yang baik selalu bisa mentolerir hal seperti ini. Dia tidak akan berpikir hanya dari satu sisi saja. Itu lah sebuah rasional yang tidak dimiliki oleh orang yang mencinta. Pernah kita bersyukur bahwa kita dikelilingi orang-orang yang selalu mengerti dan selalu ada disaat kita jatuh? Seorang teman tidak akan menuntut apa-apa. Mereka hanya menawarkan sebuah kebahagiaan, perlindungan dan kenyamanan kepada kita. Walaupun terkadang ada hal-hal yang tidak sepaham. Pernah kita berpikir betapa seorang teman itu sangat indah dan mahal nilai nya dihidup kita?

Ini semua saya dedikasikan untuk diri saya, Papa, Mama, k Dian, Erin, serta teman-teman saya yang selalu bisa mengerti betapa bodoh dan lalainya saya, sehingga mereka selalu ada untuk terus membimbing dan mengajarkan saya hal-hal yang terbaik untuk hidup saya..