Wednesday, June 10, 2009

Wanita itu (part 3)

Wanita itu terdiam sesaat, ia tidak tau bagaimana harus bersikap. Ia hilang kata. Saat ini wanita itu dan adiknya hanya duduk terdiam tanpa tau bagaimana melanjutkan pembicaraan mereka. Kemudian wanita itu berkata "dari mana kamu mengetahui hal ini", ternyata si kucil adik nya tidak sengaja menemukan dokumen yang menyatakan bahwa orang tua mereka telah berpisah 5 tahun yang lalu. Ternyata semua yang dijalaninya selama 5 tahun hanyalah kepura-puraan dua orang yang difikirnya adalah orang tua yang paling sempurna di dunia ini. Si kucil bertanya kenapa ia tidak di beritahu lebih awal tentang hal ini. Semua orang tidak ingin menghancurkan kebahagiaan si kucil, mereka tidak ingin membuat kucil sedih. Si kucil tiba-tiba menangis sekuat-kuatnya. Wanita itu bingung, si kucil meraung, ia sedih bukan karena baru mengetahui tentang kenyataan yang menyakitkan itu, ia menangis karena terluka melihat kakak nya merasakan penderitaan itu sendiri, selama 7 tahun wanita itu menyimpan deritanya sendiri.

7 tahun yang lalu, wanita itu lah yang menyadari keretakan yang terjadi di keluarga mereka. Ia telah merasakan bahwa kali ini semua nya tidak seperti biasa, tidak akan ada suatu penyelesaian yang menyenangkan. Dan ternyata, dua tahun kemudian orang tua mereka berpisah, hanya wanita itu yang mengetahui kenytaan pahit itu. Orang tua mereka memutuskan untuk tetap terlihan baik-baik saja di depan semua orang. Hanya wanita itu yang tau, itu keputusan mereka bertiga. Tidak merusak kebahagiaan si kucil, tapi menghancurkan jiwa wanita itu.

Selama ini wanita itu terlihat sangat kuat, sangat tabah, itulah sebabnya kedua orang tuanya membebankan semuanya kepada wanita itu. Mereka seperti tidak pernah berfikir bahwa wanita itu juga memiliki perasaan yang lemah, yang juga menginginkan kebahgiaan, kasih sayang, tapi semua itu seperti sesuatu yang sia-sia jika ia mengharapkan nya.

Setahun setelah perpisahan kedua orang tuanya, wanita itu memutuskan untuk pindah keluar kota, memulai hidup baru nya dengan kesendirian, setidaknya ia jauh dari kepura-puraan. Wanita itu hanya pulang ketika hari kemenangan tiba dan tahun baru. Ia tidak ingin mengurangkan kebahagiaan yang dimiliki adik nya, setidaknya hanya itu kebahagiaan yang dia punya, kebahagiaan si kucil..

(bersambung)