Thursday, June 18, 2009

Aku tulis..

3:18 pm

Di mulai dari sebuah niat aku menulis nya, walaupun di ujung jemariku masih hampa akan rangkaian kata. Ingin ku tulis sebuah karya agung yang dapat memberi inspirasi, ntah apa itu. Tapi sesaat kemudian, ku sadari, aku lah yg memerlukan inspirasi itu, untuk hidup, untuk bertahan..

Tanpa tau apakah tulisan-tulisan ku selama ini berguna, aku terus menulis. Aku ingin menyalurkan semua nya tanpa sekatan dan halangan, tapi ku tau tidak mudah. Beberapa hal harus di pertimbangkan.

Hitam dan putih,
hidup itu tidak sejelas itu. Ia memiliki warna kelabu dan gabungan beberapa warna yang lain. Saat ini aku duduk sambil berfikir apa rangkaian kata selanjutnya yang ingin ku tulis, agar bisa ku sampai kan maksud fikiran ku kepada semua orang, agar tulisan ku menjadi sesuatu yang berarti.

Menulis itu adalah sesuatu yang menyenangkan jika kita memulainya dari rasa suka. Ini adalah awal yang baik untuk meneruskan tulisan kepada sesuatu yang lebih serius. Kadang-kadang kita memerlukan data-data konkrit untuk memperkuat tulisan kita. Beberapa ilustrasi juga diperlukan untuk menarik perhatian (jika tujuan menulis memang untuk dipublikasikan kepada orang ramai). Sehingga pada akhir nya semua orang menunggu tulisan-tulisan kita selanjutnya..

Itu lah yang dikatakan penulis yang berhasil..

Thursday, June 11, 2009

Wanita itu (part 4)

Kepindahan wanita itu keluar kota selepas ia mengetahui tentang kehancuran keluarga nya, membuat wanita itu semakin terpuruk dengan kesendirian nya. Ia seakan telah membangun dunia nya sendiri ditengah keramaian yang mengelilinginya. Tidak jarang ia mendapati dirinya dekat dengan pria lain, tapi ia terlalu takut untuk membina sebuah hubungan. Baginya tidak ada sesuatu hal pun yang dapat bertahan selamanya.
Wanita itu semakin menikmati kesendirian nya setelah beberapa tahun berlalu. Ia mulai terbiasa dengan semuanya. Ia juga telah mendapatkan pekerjaan sebagai editor disebuah majalah ibukota. Pekerjaan nya telah menenggelamkan nya pada kesibukan yang tidak ada habisnya. Ia mulai melupakan kesendirian nya, kebutuhan nya akan kasih sayang.
Suatu hari wanita itu mendapati dirinya telah dekat dengan seorang pria, tanpa tau kapan ia memulai kedekatan itu, semua terjadi diluar kendali nya. Semakin hari ia menyadari bahwa ia merasakan sesuatu yang ditakutkan nya. Tapi wanita itu terus membiarkan dirinya larut dalam keadaan itu. Ia mulai memberanikan diri untuk membuka diri, mengenal orang lain. Wanita itu berfikir mungkin inilah saatnya ia memulai hidupnya.
Semua terasa indah dan berbeda, di luar dugaan. Ternyata membina sebuah hubungan tidak seburuk bayangan nya. Ia mulai membuka diri terhadap pria itu. Semua berjalan dengan sangat perlahan. Wanita itu tidak ingin merusak keindahan yang mereka jalani.
(bersambung)

Wednesday, June 10, 2009

Wanita itu (part 3)

Wanita itu terdiam sesaat, ia tidak tau bagaimana harus bersikap. Ia hilang kata. Saat ini wanita itu dan adiknya hanya duduk terdiam tanpa tau bagaimana melanjutkan pembicaraan mereka. Kemudian wanita itu berkata "dari mana kamu mengetahui hal ini", ternyata si kucil adik nya tidak sengaja menemukan dokumen yang menyatakan bahwa orang tua mereka telah berpisah 5 tahun yang lalu. Ternyata semua yang dijalaninya selama 5 tahun hanyalah kepura-puraan dua orang yang difikirnya adalah orang tua yang paling sempurna di dunia ini. Si kucil bertanya kenapa ia tidak di beritahu lebih awal tentang hal ini. Semua orang tidak ingin menghancurkan kebahagiaan si kucil, mereka tidak ingin membuat kucil sedih. Si kucil tiba-tiba menangis sekuat-kuatnya. Wanita itu bingung, si kucil meraung, ia sedih bukan karena baru mengetahui tentang kenyataan yang menyakitkan itu, ia menangis karena terluka melihat kakak nya merasakan penderitaan itu sendiri, selama 7 tahun wanita itu menyimpan deritanya sendiri.

7 tahun yang lalu, wanita itu lah yang menyadari keretakan yang terjadi di keluarga mereka. Ia telah merasakan bahwa kali ini semua nya tidak seperti biasa, tidak akan ada suatu penyelesaian yang menyenangkan. Dan ternyata, dua tahun kemudian orang tua mereka berpisah, hanya wanita itu yang mengetahui kenytaan pahit itu. Orang tua mereka memutuskan untuk tetap terlihan baik-baik saja di depan semua orang. Hanya wanita itu yang tau, itu keputusan mereka bertiga. Tidak merusak kebahagiaan si kucil, tapi menghancurkan jiwa wanita itu.

Selama ini wanita itu terlihat sangat kuat, sangat tabah, itulah sebabnya kedua orang tuanya membebankan semuanya kepada wanita itu. Mereka seperti tidak pernah berfikir bahwa wanita itu juga memiliki perasaan yang lemah, yang juga menginginkan kebahgiaan, kasih sayang, tapi semua itu seperti sesuatu yang sia-sia jika ia mengharapkan nya.

Setahun setelah perpisahan kedua orang tuanya, wanita itu memutuskan untuk pindah keluar kota, memulai hidup baru nya dengan kesendirian, setidaknya ia jauh dari kepura-puraan. Wanita itu hanya pulang ketika hari kemenangan tiba dan tahun baru. Ia tidak ingin mengurangkan kebahagiaan yang dimiliki adik nya, setidaknya hanya itu kebahagiaan yang dia punya, kebahagiaan si kucil..

(bersambung)

Tuesday, June 9, 2009

Wanita itu (part 2)

Hari itu ia bertemu dengan adik nya..

Kebahagiaan yang ia rasakan hanya sesaat. Ia kembali teringat akan alasan nya kembali pulang. Wanita itu tidak pernah menyukai kepulangan nya, itu terjadi sebelum masalah demi masalah terjadi di sana.
Tiba-tiba masa lalu kembali terulang dibenaknya. Wanita itu teringat akan tawa terakhir yang ia lepaskan beberapa tahun yang lalu, terasa indah, terasa damai. Tapi itu hanya masa lalu, ia malah hampir lupa bagaimana perasaan nya ketika tertawa, ketika bahagia. Saat ini ia tidak pernah lagi memaksakan diri nya untuk tertawa, itu hanya akan semakin memperlihatkan kepalsuan yang selalu ia tutupi.
Wanita itu tidak ingin tinggal dirumah nya. Ia meminta adik nya mengantarnya ketempat lain, dimana tidak ada kepura-puraan dan penghianatan. Maka mereka pergi ketempat seorang teman. Setelah ia memasukkan barang terakhirnya kedalam lemari, wanita itu duduk tepat di depan adiknya yang tersandar lemas, kecewa..
"Kapan kamu mengetahui hal ini sayang?", tanya wanita itu kepada adiknya. Ia tidak menyangka adik nya akan mengetahui kenyataan itu pada saat yang tidak tepat. Satu minggu lagi adik nya akan mengikuti ujian kemasukan kuliah. Wanita itu tidak sanggup melihat kesedihan yang dipancarkan dari wajah mungil adiknya. Ingin sekali ia memindahkan beban itu kepada dirinya, hanya diri nya.
Adiknya yang mulai mengeluarkan setitik kesedihan disudut matanya mulai menceritakan segalanya. Si kucil yang selalu ia manja telah mengetahui kepura-puraan yang selama 7 tahun ditutupi oleh semua orang disekelilingnya. Keluarga mereka tidak pernah baik-baik saja..
(bersambung)

Monday, June 8, 2009

Wanita itu (part 1)

Pagi ini wanita itu membuka matanya

Dihirupnya udara pagi yang menitikkan setetes embun segar. "Apa rencana ku hari ini", fikirnya. Tanpa tau apa rancangan nya hari ini, ia mulai mengeluarkan sebatang rokok yang menemani pagi nya. Seperti biasa, pagi ini ia duduk dimeja kerjanya sambil membuka email baru dari teman-teman nya. Satu hal mengejutkan nya dipagi itu, sebuah email dari adiknya. Perlahan ia mencerna isi email tersebut, berhenti pada akhir tiap-tiap paraghraph, membaca ulang dan kemudian menarik nafas panjang. Kenapa ia harus membaca email seperti ini dipagi hari. Sebatang lagi rokok menggantung dijari mungilnya. Ia harus pulang. Hal yang paling ditakutkan nya terjadi.. akhirnya..
Dibandara,
wanita itu dengan kaki bergetar tidak sabar menunggu keberangkatan pesawatnya. Semua ia tinggalkan. Ia tidak tau kepada siapa ia bisa meluahkan kepenatan yang bersarang di dada nya. Selama ini ia bisa melewati semua nya sendiri, tapi kali ini terlalu berat, terlalu pahit. Paggilan di speaker menandakan bahwa pesawat yang ia tumpangi siap berangkat. Dengan tergesa-gesa ia manaiki pesawat, ia tau itu tidak ada gunanya, tapi ia terlalu panik untuk bersikap tenang.
Pesawat tiba di tujuan nya.
Sesaat ia menikmati nuansa baru ditanah kelahirannya. Aroma itu, desiran angin, semua masih sama seperti saat ia tinggalkan dulu. Ia kembali tersadar lalu bergegas meninggalkan bandara. Mencari adiknya yang telah menunggu nya diluar pintu. Mereka melepas rindu yang telah bertahun-tahun tersekat oleh jarak yang tidak bisa mereka tepiskan.
(bersambung)

Sunday, June 7, 2009

Aku Tulis...
Sebuah niat berpenakan kebahagiaan

Aku Tulis..
Pengharapan beralaskan kasih sayang

Hitam, putih, merah,biru
berbagai warna ku gunakan

Apapun itu,
ia hanya akan menjadi sebuah tulisan
bukan kenyataan

Aku tidak bisa merubah apapun
Begitu juga dengan warna pelangi
Ia akan tetap seperti itu

Aku Tulis..
Apapun yang aku fikirkan saat ini
Tiada..

Bukan hampa, bukan kosong, tapi kabur

Ku terbaring disudut batas khayalku
Tersadar tanpa tau apa itu

Dan yang ku tau,
hanya Aku