Sunday, March 21, 2010

Ketika Aku kuliah..





Tik..Tok..Tik..Tok..

Waktu terus bergerak, semetara Aku masih ingin berada di sini, di Malaysia. Tempat Aku pertama kali menyadari betapa berharganya sebuah ilmu, tempat Aku menemukan orang-orang baru yang membimbingku, mengajarkanku, dan membuatku yakin bahwa kedewasaan dalam berfikirlah yang membedakan antara satu individu dengan individu lain.








Aku berangkat sendiri ke Malaysia ini, tapi Aku bersama banyak orang ketika berada di sini. Mereka bukan hanya baik, tetapi bersahabat. SEMUA. Baik teman Indonesia ku, ataupun teman Malaysia ku. Orang-orang yang ku kenal terdiri dari orang-orang hebat, pejuang, pemalu, penakut dan selusin jenis individu lainnya. Kalian jangan berfikir kalau Aku hanya bertemu dengan orang-orang baik dan hebat saja- tidak.. Justru orang-orang yang memiliki banyak kekuranganlah yang bisa kita jadikan bahan pembelajaran dan sebagai ukuran bagaimana sesungguhnya diri kita.


Aku senang bertemu dengan pemikir-pemikir bijak, tetapi Aku tidak mengelak jika harus berhadapan dengan orang-orang yang menyebalkan dan tidak produktif. Justru itu akan membuatku bisa berbagi kebaikan dengan mereka. :)







Aku juga mempunyai sahabat-sahabat terbaik di sini. Yah, bersama merekalah Aku mengenal dunia, bersama merekalah Aku tumbuh dewasa. Aku mulai melabelkan kata dewasa pada diriku ketika Aku bisa meletakkan kepentingan pribadiku di bawah kepentingan orang lain, ketika Aku tidak hanya memikirkan diriku, tetapi juga orang lain, ketika Aku menyadari betapa mahalnya membiayai kehidupanku sendiri. Yah, Aku menemukan kedewasaan itu ketika Aku jauh dari keluargaku. Perasaan rindu memang selalu membelengguku, tetapi Aku bersyukur karena dibalik itu semua, Tuhan menunjukkanku arti kedewasaan yang sesungguhnya.


Di umurku yang akan menuju 21 tahun ini, masih terlalu banyak pelajaran hidup yang belum Aku rasakan, dan Aku yakin itu akan membuat pemikiranku semakin dewasa. Kedewasaan itu tidak bergantung kepada umur saja, tetapi kematangan sebuah pemikiran terhadap apapun. Aku bisa mengatakan ini dengan adanya bukti nyata disekitarku. Aku memang dituntut untuk memberi sebuah argument berdasarkan fakta yang jelas sumbernya, ini Aku dapatkan dari jenjang pendidikan yang Aku duduki sekarang. Dan sememangnya, pemikiran seseorang tidak hanya berdasarkan pengalaman yang mereka miliki, tetapi juga tingkat pendidikan yang mereka tempuhi.


5 bulan lagi waktu yang ku punya untuk tinggal di Malaysia. Aku akan merindukan smua makanan yang membuat berat badanku meningkat 10 kilogram..haha, yah, walaupun terkadang Aku menyesalinya, tetapi Aku bersyukur karenanya…:)







Rencanaku adalah kembali ke Indonesia untuk mencari pengalaman dalam bekerja, Aku tidak ingin terlalu lama menghabiskan waktuku di bangku perkuliahan, ilmu memang penting, tetapi ilmu tanpa pengalaman adalah NOL buatku. Tidak akan ada lagi keropok Lekor yang setiap sore Aku beli bersama teman sekamarku, tidak akan ada lagi suara teriakan yang kadang-kadang membuatku tertawa karena teriakan itu adalah suara dari hasil kejar-mengejar sahabatku dengan monyet-monyet, tidak akan ada lagi penantian di stasiun bus untuk pergi ke kampus, tidak akan ada lagi perasaan was-was karena di kejar deadline oleh pensyarah, tidak akan ada lagi aktivitas meminjam mobil dan mempertengkarkan siapa yang seharusnya membawa mobil, tidak akan ada lagi kegiatan Persatuan Pelajar Indonesia yang Aku ikuti, tidak akan ada lagi sensasi pencarian tiket pesawat semurah-murahnya………


Smua pengalaman itu Aku dapatkan di bangku kuliah ku, dan Aku mensyukuri semua itu~~


Kenapa ada perpisahan ketika ada pertemuan..
Itulah hidup. Kata bersyukur ada ketika wujudnya kalimat itu. Aku hanya bisa bersyukur karena telah mempunyai pengalaman-pengalaman yang berharga selama Aku di Malaysia. Aku mengenal adanya perbedaan, Aku melihat dua sudut pandang yang berbeda, dan Aku bisa menilai konflik yang terjadi antara dua buah Negara yang berseteru secara lebih objektif. Sekali lagi Aku bersyukur..


Semua pengalamanku ini tidak sesingkat tulisanku kali ini, terlalu banyak pengalaman-pengalaman yang ku dapat, tapi sulit untuk Aku gambarkan, bukan karena ia kurang menarik, tetapi karena ia terlalu banyak memiliki rangkaian keindahan yang sulit untuk Aku gambarkan keindahannya…~~