Tuesday, June 9, 2009

Wanita itu (part 2)

Hari itu ia bertemu dengan adik nya..

Kebahagiaan yang ia rasakan hanya sesaat. Ia kembali teringat akan alasan nya kembali pulang. Wanita itu tidak pernah menyukai kepulangan nya, itu terjadi sebelum masalah demi masalah terjadi di sana.
Tiba-tiba masa lalu kembali terulang dibenaknya. Wanita itu teringat akan tawa terakhir yang ia lepaskan beberapa tahun yang lalu, terasa indah, terasa damai. Tapi itu hanya masa lalu, ia malah hampir lupa bagaimana perasaan nya ketika tertawa, ketika bahagia. Saat ini ia tidak pernah lagi memaksakan diri nya untuk tertawa, itu hanya akan semakin memperlihatkan kepalsuan yang selalu ia tutupi.
Wanita itu tidak ingin tinggal dirumah nya. Ia meminta adik nya mengantarnya ketempat lain, dimana tidak ada kepura-puraan dan penghianatan. Maka mereka pergi ketempat seorang teman. Setelah ia memasukkan barang terakhirnya kedalam lemari, wanita itu duduk tepat di depan adiknya yang tersandar lemas, kecewa..
"Kapan kamu mengetahui hal ini sayang?", tanya wanita itu kepada adiknya. Ia tidak menyangka adik nya akan mengetahui kenyataan itu pada saat yang tidak tepat. Satu minggu lagi adik nya akan mengikuti ujian kemasukan kuliah. Wanita itu tidak sanggup melihat kesedihan yang dipancarkan dari wajah mungil adiknya. Ingin sekali ia memindahkan beban itu kepada dirinya, hanya diri nya.
Adiknya yang mulai mengeluarkan setitik kesedihan disudut matanya mulai menceritakan segalanya. Si kucil yang selalu ia manja telah mengetahui kepura-puraan yang selama 7 tahun ditutupi oleh semua orang disekelilingnya. Keluarga mereka tidak pernah baik-baik saja..
(bersambung)